Mengenai Saya

Foto saya
saya orangnya simpel aja, masih lumayan gaptek jadi bagi yang mau ngajarin saya tentang IT.. trims bgt

Kamis, 24 Juli 2008

psikologi

BAB I
PENDAHULUAN
Setiap proses belajar mengajar bermuara pada suatu hasil, sesuai dengan tujuan intruksional. Namun, hasil itu tidak dapat hanya tinggal hasil saja dan kemudian tidak ada apa-apa lagi. Hasil belajar itu harus digunakan pula di kemudian hari. Hasil belajar yang telah di peroleh, disimpan dalam ingatan untuk kemudian digali. Dalam penggalian itu dapat timbul kesulitan, dalam arti hasil belajar (yang tersimpan dalam ingatan) tidak dapat ditemukan. Dalam hal ini siswa dikatakan “telah lupa”.
Hasil belajar yang telah diperoleh dapat juga digunakan menurut sudut pandang yang lain, yaitu pemindahan hasil belajar ke suatu bidang yang lain dari bidang dimana hasil belajar itu semula diperoleh.

















BAB II
PEMBAHASAN
LUPA DAN TRANSFER BELAJAR
A. LUPA
1. Pengertian Lupa
Dari pengalaman sehari-hari, kita memiliki kesan seakan-akan apa yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal kita. Padahal menurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita pelajari, kalau memang siistem akal kita mengolahnya dengan cara memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita.
Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Acapkali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah terlupakan. Sebaliknya tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.[1]
Kerapkali pengertian “lupa” dan “hilang” secara spontan di anggap sama, padahal apa yang dilupakan belum tentu hilang dari ingatan begitu saja. Hasil penelitian dan refleksi atas pengalaman belajar di sekolah, memberikan petunjuk bahwa sesuatu yang pernah dicamkan dan dimasukkan dalam ingatan (long-term-memory) tetap menjadi milik pribadi dan tidak menghilang tanpa bekas. Dengan kata lain kenyataan bahwa seseorang tidak dapat mengingat sesuatu, belum berarti hal itu hilang dari ingatannya, seolah-olah yang pernah dialami atau dipelajari sama sekali tidak mempunyai efek apa-apa.
2. Faktor-faktor penyebab lupa
a. Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam memori siswa. Dalam interference theory(teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua macam, yaitu proactive interference dan retroactive interference.[2]
Seorang siswa akan mengalami gangguan proaktif apabila materi pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini, materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali.
Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami gangguan retroaktif apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran lama yang laebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa tersebut. Dalam hal ini, materi pelajaran lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Dengan kata lain, siswa tersebut lupa akan materi pelajaran lama itu.
Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik sengaja atau tidak.
Penekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan :
1). Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan, kesan) yang diterima siswa kurang menyenangkan, sehingga ia dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran.
2). Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroaktif.
3). Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat kembali ) itu tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya lantran tidak pernah dipergunakan.
c. Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.
Jika seorang siswa hanya mengenal atau mempelajari hewan jerapah atau kudanil lewat gambar-gambar yang ada di sekolah misalnya, maka kemungkinan ia akan lupa menyebut nama hewan-hewan tadi ketika melihatnya di kebun binatang
d. Lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun siswa telah mengikuti proses belajar mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena ketidaksenangan kepada guru). Maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
e. Lupa bisa terjadi karena metode pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihapalkan siswa.
f. Lupa tentu saja dapat terjadi karena perubahan urat syaraf otak. Seorang siswa yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol, dan geger otak akan kehilangan ingatan atas item-item informasi yang ada dalam memori permanennya.
3. Kiat dan Usaha Mengurangi Lupa Dalam Belajar
a. Overlearning
Overlearneng (belajar lebih) yang artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.
b. Extra study time
Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar
c. Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut Mnemonic itu berarti kiat husus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat Mnemonic ini banyak ragamnya, tetapi yang paling menonjol adalah seperti rima, singkatan, system kata pasak, metode losai, dan sistem kata kunci.
d. Pengelompokan
Maksud kiat pengelompokan (clastening) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip.
e. Latihan terbagi
Dalam latihan terbagi siswa melakukan latihan-latihan dengan alokasi waktu yang pendek dan dipisahkan di antara waktu-waktu istirahat. Upaya-upaya itu dilakukan untuk menghindari cramming, yakni belajar banyak materi secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat.

B. TRANSFER DALAM BELAJAR
1. Arti Transfer Belajar
Istilah “transfer belajar” bersal dari bahasa Inggris “transfer of learning” dan berarti : pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari di luar lingkup pendidikan sekolah.[3]
Menurut L. D Crow and A. Crow : “ The carry-over of thinking, feeling, or working, of knowledge is referred to as the transfer of training”. (pemindahan-pemindahan kebiasaan berfikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau keterampilan, dari suatu keadaan belajar ke keadaan belajar yang lain biasanya disebut transfer latihan/ belajar).[4]
Pemindahan autau pengalihan itu menunjuk kepada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatu bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar dibidang studi geografi, digunakan dalam mempelajari bidang studi ekonomi. Hasil belajar dicabang olah raga bola tangan, digunakan dalam belajar main basket.
Hasil-hasil yang dipindahkan atau dialihkan itu dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan motorik dan sikap.
2. Ragam Transfer belajar
Menurut Gagne seorang education psychologist yang msyhur, transfer dalam belajar dapat digolongkan ke dalam empat kategori, yaitu :
a. Transfer Positif
Yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Misalnya keterampilan mengendarai sepeda motor, akan mempermudah belajar mengendarai kendaraan bermotor roda empat.
b. Transfer Negatif
Transfer atau pemindahan berefek buruk yaitu mempersukar dan mempersulit dalam kegiatan belajar selanjutnya. Misalnya keterampilan mengemudikan kendaraan bermotor dalam arus lalu lintas yang bergerak disebelah kiri jalan, yang diperoleh seseorang selama tinggal di Indonesia, akan menimbulkan kesulitan bagi orang itu bila ia pindah kesalah satu Negara Eropa Barat, yang arus lalu lintasnya bergerak disebelah kanan jalan.
c. Transfer Vertikal (tegak lurus)
Dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu mebantu siwa tersebut dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Misalnya seorang siswa SD yang telah menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan pada waktu duduk dikelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu di duduk dikelas III.
d. Transfer Lateral (ke arah samping)
Dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Misalnya seorang lulusan STM yang telah menguasai teknologi “X” dari sekolahnya dapat menjalankan mesin tersebut ditempat kerjanya. Disamping itu, ia juga mampu mengikuti pelatihan menggunakan teknologi kurang lebih sama dengan mesin “X” tadi.
3. Teori-Teori Transfer Belajar
a. Teori disiplin formal / ilmu jiwa daya
Pandangan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kejiwaan manusia itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian daya-daya yang berdiri sendiri, seperti daya berfikir, daya mengingat, daya berkemauan, daya mersa, dan sebagainya.
Dewasa ini, pandangan teori disiplin formal tidak dapat diterima lagi, karena dasarnya yaitu fsikologi daya sudah runtuh. Para ahli psikologi sudah tidak memandang fsikis manusia sebagai kumpulan dari sejumlah daya mental yang berdiri sendiri, melainkan suatu keseluruhan, dimana pungsi-pungsi psikis tidak berperan lepas yang satu dengan yang lain
b. Teori Elemen Identik
Pandangan inidipelopori oleh Edward Thorndike, yang berpendapat bahwa belajar dari satu bidang studi ke bidang studi yang lain. Atau dari bidang studi di sekolah ke kehidupan sehari-hari, terjadi berdasarkan adanya unsur-unsur yang sama dalam kedua bidang studi itu atau antara bidang studi disekolah dan kehidupan sehari-hari. Makin banyak unsur yang sama, makin besar kemungkinan terjadi transfer belajar
c. Teori Generalisasi
Pandangan ini dikemukakan oleh Charles Judd, yang berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola dan prinsi-prinsip umum.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya transfer
a. Intelegensi
Individu yang lancer dan pandai biasanya akan mampu menganalisa dan melihat hubungan-hubungan logis, ia segera melihat unsur-unsur yang sama serta pola dasar atau kaidah hukum, hingga sangat mudah terjadi transfer.
b. Sikap
Meskipun orang mengerti dan memahami sesuatu serta hubungannya dengan yang lain, tetapi kecendrungan atau pendiriannya menolak/ sikap negative, maka transfer tidak akan terjadi, demikian sebaliknya.
c. Materi pelajaran
Biasanya mata pelajaran yang mempunyai daerah berdekatan misalnya matematika dengan statistic, ilmu jiwa sscial dengan sosiologi, lebih mudah terjadi transfer.
d. Sistem penyampaian Guru
Pendidik yang senantiasa menunjukkan hubungan antara pelajaran yang sedang dipelajari dengan meta pelajaran lain atau dengan menunjuk ke kehidupan nyata yang dialami anak, biasanya lebih membantu terjadinya transfer.







BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari
Faktor-faktor penyebab lupa :
a. Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam memori siswa.
b. Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik sengaja atau tidak.
c. Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.
d. Lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu.
e. Lupa bisa terjadi karena metode pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihapalkan siswa.
f. Lupa tentu saja dapat terjadi karena perubahan urat syaraf otak

Istilah “transfer belajar” bersal dari bahasa Inggris “transfer of learning” dan berarti : pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari di luar lingkup pendidikan sekolah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya transfer :
a. Intelegensi
b. Sikap
c. Materi pelajaran
d. Sistem penyampaian Guru



DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. PT. Remaja Rosdakarya, bandung : 2005
Mustaqin. Psikologi Pendidikan. FT. IAIN Wali Songo dan Pustaka Pelajar, Semarang : 2004.
Winkel, W. S. Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. Grasindo, yogyakarta : 1995.

[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya), 2005. hal 158
[2] Ibid, hal 159.
[3] W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. (Yogyakarta; Grasindo. 1995). Hal 485.
[4] H. Mustaqin, Psikologi Pendidikan, (Semarang: PT. IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar, 2004).

Rabu, 23 Juli 2008

TOKOH-TOKOH MUSLIM DI BIDANG MATEMATIKA

Nama : Muhammad Zaini
NIM : 0501257053
M K : Islam dan Sains

TOKOH-TOKOH MUSLIM DI BIDANG MATEMATIKA

Muhammad Ibn Musa Al-Khwarizmi
Beliau lahir di Khwarizmi pada tahun 780 M dan wafat pada tahun 847 M.
Karyanya yang paling gemilang yaitu tentang aljabar “Hisab Al-Jabr wal Muqaballa”.
Al-Biruni (Abu Raihan Muhammad Ibn Ahmad)
Lahir di dekat kota Khwarizm atau Khiva pada bulan September 973 M dan wafat pada tahun 1048 M.
Beliau diakui sebagai seorang matematikawan yang murni, karena ketepatannya dalam perhitungan Astronomi dia dijuluki “tukang Sihir”.
Al-Battani
Al-Battani adalah ilmuan Irak. Dia adalah tokoh Islam pada abad kesepuluh(858-929M).
Dalam bidang Matematika, Al-battani adalah orang yang pertama kali memasukkan sinus dan cosinus dalam ilmu matematika. Dia juga menemukan hukum segitiga sama sisi yang sempurna.
Abu Al-Wafa Al-Bawzajani
Abu Al-wafa al-bawzajani termasuk salah seorang ilmuan terbesar abad kesepuluh (940-998M) dalam bidang matematika. Dia memiliki kelebihan yang sangat maju dalam ilmu hitung segitiga.
Karangan-karangannya dalam bidang matematika yaitu membahas operasi hitung geometri, aljabar. Da juga menemukan cara baru (modern) dalam geometri.

5. Umar al- Khayyam
Umar al-Khayyam adalah salah seorang ahli ilmu matematika pada abad pertengahan, tepatnya antara tahun 1038-1123 M.
Dia sangat berjasa dalam mengembangkan dan memperkenalkan aljabar Khawarizmi kepada aljabar modern. Dia mengarang buku aljabar yang juga dianggap sebagai langkah maju, lebih maju dibandingkan Descartes dalam berbagai segi di bidang cara pemecahan geometris.




















created by Zaini

mandi wajib / mandi junub

MANDI

A. Pengertian Mandi
Dalam kitab Sabilal Muhtadin disebutkan makna mandi pada bahasa yaitu mengalirkan air kepada sesuatu, sedangkan menurut istilah syara’ adalah mengalirkan air atas sekalian badan dengan niat.[1]
Mandi ialah meratakan air ke seluruh tubuh.[2] Mandi itu disyariatkan berdasarkan firman Allah :
š4bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#r㍣g©Û$$sù
artinya : Dan jika kamu junub maka mandilah (Al-Maidah :6).
Dan firman-Nya pula :
štRqè=t«ó¡o„ur Ç`tã ÇÙŠÅsyJø9$# ( ö@è% uqèd “]Œr& (#qä9Í”tIôã$$sù uä!$¡ÏiY9$# ’Îû ÇÙŠÅsyJø9$# ( Ÿwur £`èdqç/tø)s? 4Ó®Lym tbößgôÜtƒ ( #sŒÎ*sù tbö£gsÜs? Æèdqè?ù'sù ô`ÏB ß]ø‹ym ãNä.ttBr& ª!$# 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä† tûüÎ/º§q­G9$# =Ïtä†ur šúï̍ÎdgsÜtFßJø9$# ÇËËËÈ

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.[3]

B. Hal-Hal Yang Menyebabkan Wajib Mandi
Hal-Hal yang menyebabkan wajib mandi ada 6 :
- Tiga perkara yang mencakup pria dan wanita, yaitu :
1. Bertemu dua alat khitan (kemaluan) / hubungan kelamin
2. Keluar air mani
Ada beberapa persoalan yang sering terjadi dan dikemukakan karena diperlukan :
a. Bila mani keluar tanpa syahwat, tetapi karena sakit atau dingin maka tidaklah wajib mandi
b. Bila seseorang bermimpi tetapi tidak menemukan mani, maka ia tidak wajib mandi
c. Bila seseorang bangun tidur lalu menemukan basah tetapi tidak ingat bahwa ia bermimpi, maka ia wajib mandi jika ia yakin itu adalah mani.
d. Bila seseorang merasakan hendak keluarnya mani di waktu syahwat, lalu menahan kemaluannya hingga tidak jadi keluar, maka tidaklah wajib mandi.
e. Bila ia melihat mani pada kainnya, tetapi tidak mengetahui saat keluarnya dan kebetulan sudah shalat, maka ia wajib mengulangi sembahyang dari waktu tidurnya yang terakhir, kecuali bila ada petunjuk bahwa keluarnya sebelum itu, hingga ia harus mengulangi dari tidur terdekat di mana mani itu mungkin keluar.
3. Mati
- Tiga yang lain khusus bagi wanita, yaitu :
4. Haid
5. Nifas
6. Melahirkan
Jika seorang perempuan melahirkan, tetapi tidak melihat darah, menurut pendapat sebagian ulama ia wajib mandi. Tetapi pendapat lain mengatakan tidak wajib.
C. Hal-Hal Yang Terlarang Bagi Orang Junub
1. Shalat
2. Thawaf
3. Menyentuh Mushaf Al-Quran dan membawanya
Haramnya disepakati oleh para Imam dan tak seorang pun di antara sahabat yang menyangkal.
Tapi Daud dan Ibnu Hazmin membolehkan orang junub itu menyentuh Al-Quran dan membawanya, mereka berpendapat bahwa itu tak ada halangannya, mengambil alasan pada peristiwa yang tercantum dalam Shahih Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah mengirim surat kepada kaisar Heraklius yang di dalamnya tertera surah Ali Imran ayat 64.
4. Membaca Al-Quran
Menurut Jumhur, diharamkan bagi orang junub membaca sesuatu dari ayat Al-Quran, berdasarkan hadits Ali r.a. :



Artinya:
“Bahwa Rasulullah saw. tidak satupun yang menghalanginya dari Al-Quran kecuali janabat.” (H. R. Ash-habus Sunan dan disahkan oleh Turmudzi dan lain-lain).
5. Menetap di masjid[4]
Hadis dari Ummu Salamah r. a :



Artinya :
Rasulullah saw. masuk ke halaman mesjid dan berseru sekeras suaranya: “sesungguhnya mesjid tidak dibolehkan bagi orang haid maupun junub!” (H.R. Ibnu Majah dan Thabrani).
D. Rukun Mandi
Rukun mandi ada 2 perkara, yaitu :
Berniat
Membasuh seluruh anggota Badan.

E. Sunah Mandi
Adapun Sunah-sunah mandi ada lima perkara, yaitu :
1. Membaca bismillah
2. Berwudhu
3. Menggosokkan tangan ke seluruh badan
4. tertib (berurutan)
5. mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan daripada yang kiri
F. Mandi-Mandi Yang Disunahkan
Adapun mandi-mandi yang disunahkan ada 17 Macam, yaitu :
1. Mandi menjelang Shalat Jum’at
2. Mandi pada dua hari raya
3. Mandi ketika hendak shalat Istisqa
4. Mandi ketika hendak shalat Gerhana bulan
5. Mandi ketika hendak shalat Gerhana matahari
6. Mandi setelah memandikan mayat
7. Mandi bagi orang kafir ketika masuk Islam
8. Mandi bagi orang gila setelah sembuh
9. Mandi bagi orang pingsan setelah sadar
10. Mandi ketika hendak mengerjakan Ihram
11. Mandi ketika masuk ke Mekah
12. Mandi ketika akan wukuf di Arafah
13. Mandi ketika akan menginap di Mudzalifah
14. Mandi ketika akan melempar jumrah yang ke tiga
15. Mandi ketika akan Tawaf
16. Mandi ketika akan Sai
17. Mandi ketika akan masuk ke kota Madinatur Rasul.[5]




DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemah, Percetakan Raja Fahd, Saudi Arabia,1990.
H. Moch. Anwar, Fiqih Islam, PT. Al-Ma’arif, Bandung, 1973.
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 1, PT. Al- Ma’arif, Bandung, 1997.
Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjary, Sabilal Muhtadin, Al-Haramain.

[1] Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjary, Sabilal Muhtadin, (Al Haramain) hal. 105.
[2] Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 1, (Bandung,Al- Ma’arif, :1997). Hal. 136.
[3] Al-Qur’an dan Terjemah (Saudi Arabia, Raja Fahd:1990) Hal.54
[4] H. Moch. Anwar, Fiqih Islam, (Bandung, Al-Ma’arif, 1973). Hal. 21

[5] Ibid. Hal 22

metode pembelajaran, al-quran matematika

METODE-METODE DALAM PEMBELAJARAN

1.Metode Ceramah.
a).Pengertian.
Metode ceramah adalah metode yang dalam penyampaiannya secara lisan.
b).Kelebihan.
-Lebih mudah mengawasi ketertiban siswa.
-Tidak perlu membagi-bagi perhatian.
c).Kekurangan.
-Sukar mengetahui sampai dimana pengertian murid.
-Murid sering kali memberi pengertian lain dari hal yang di maksud guru.

2.Metode Tanya Jawab.
a).Pengertian.
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
b).Kelebihan.
-Kelas lebih hidup.
-Partisipasi siswa lebih besar (aktif berfikir).
c).Kekurangan.
-Kelancaran jalannya pelajaran sering atau bisa terlambat.
-Jawaban siswa belum tentu semua benar.
-Memerlukan waktu yang lama.

3.Metode Diskusi.
a).Pengertian.
Metode diskusi adalah metode mengajar dimana guru memberi kesempatan kepada murid atau kelompok murid untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.
b).Kelebihan.
-Melibatkan semua siswa secara langsung.
-Dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan masing-masing siswa.
-Dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah.
-Dapat memperoleh kepercayaan diri.
-Menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis.
c).Kekurangan.
-Tidak dapat diramalkan bagaimana hasilnya, tergantung pada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggotanya.
-Memerlukan keterampilan-keterempilan yang belum pernah dipelajari.
-Jalannya diskusi dapat dikuasai oleh beberapa siswa yang menonjol.
-Tidak semua topic dapat dijadikan pokok diskusi.
-Memerlukan waktu yang panjang.
-Sulit membatasi pokok masalah.
-Murid kurang berani mengemukakan pendapat.
-Jumlah siswa yang terlalu besar dapat mempengaruhi kesempatan setiap siswa untuk bertanya.

4.Metode Tugas Belajar dan Resitasi.
a).Pengertian.
Metode tugas belajar dan resitasi adalah tugas yang dapat merangsang anak untuk aktif belajar baik individu atau kelompok yang bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan lain-lain.
b).Kelebihan.
-Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar.
-Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
-Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
-Mengembangkan kreatifitas siswa.
c).Kelemahan.
-Ada kemungkinan siswa meniru pekerjaan temannya atau dikerjakan oleh orang lain.
-Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mrngerjakan adalah anggota tertentu saja.

5.Metode Problem Solving.
a).Pengertian.
Metode problem solving adalah metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab metode ini dapat menggunakan metode-metode lain yang dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan.
b).Kelebihan.
-Membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
-Membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
-Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreeatif dan menyeluruh.
c).Kekurangan.
-Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru dalam menentukan masalah yang sesuai.
-Mengubah kebiasaan siswa belajar.

6.Metode Kerja Kelompok.
a).Pengertian.
Menurut Robert L. Cilstrap dan Willyam R Martin mengartikan kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil yang diorganisir untuk kepentingan belajar.
b).Kelebihan.
-Siswa berkesempatan untuk menggunakan keterampilan bertanya dan memecahkan suatu masalah.
-Siswa bisa lebih intensif mengadakan penyelidikan suatu kasus.
-Dapat mengembangkan bakat dan kepemimpinan serta mengajarkan keterampilan berdiskusi.
-Guru lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
-Siswa lebih aktif.
-Mengembangkan rasa menghargai dan menghormati.
c).Kekurangan.
-Bisa hanya melibatkan beberapa siswa yang mampu atau menonjol.
-Menuntut tempat duduk dan gaya mengajar yang berbeda.

7.Metode Sosio Drama dan Bermain Peran.
a).Pengertian.
Metode sosio drama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial. Dan bermain peran menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan peran didalam mendemonstrasikan masalah-masalah sosial.
b).Kelebihan.
-Lebih menarik perhatian.
-Masalah-masalahnya mudah dipahami.
-Menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang rasa, toleransi dan cinta kasih sesama makhluk.
c).Kekurangan.
-Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, maka akan mengacaukan berlangsungnya sosio drama.

8.Metode Sistem Regu.
a).Pengertian.
Team teaching adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang seperti cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan bersama oleh dua orang atau lebih, kepada kelompok belajar untuk mencapai tujuan pengajaran.
b).Kelebihan.
-Pengetahuan siswa lebih luas dan mendalam.
-Tugas mengajar guru lebih ringan.
-Lebih dapat dipertanggung jawabkan.
c).Kekurangan.
-Salah seorang guru yang tidak mengajar tidak memanfaatkan waktu.
-Masing-masing anggota team tidak kompak.

9.Metode Latihan
a).Pengertian.
Metode latihan ialah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
b).Kelebihan.
-Memperoleh kecakapan motoris dan terampil menggunakan peralatan olah raga.
-Memperoleh kecakapan mental.
-Memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi.
-Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
-Pembentukan kebiasaaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek, rumit menjadi lebih otomatis.
c).Kekurangan.
-Menghambat bakat dan inisiatif siswa.
-Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
-Membentuk kebiasaan yang kaku karma bersifat otomatis.
-Dapat menimbulkan verbalisme.

10.Metode Karya Wisata.
a).Pengertian.
Karya wisata disini berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Jadi, metode karya wisata adalah suatu cara penyajianbahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan di pelajari.
b).Kelebihan.
-Siswa dapat berpartisipasi dan mengembangkan bakat khusus mereka.
-Siswa dapat melihat kegiatan petugas secara langsung.
-Bisa menemukan bukti kebenaran dengan tanya jawab.
-Pengetahuan dan pengalaman terintegrasi (tidak terpisah-pisah dan terpadu).
c).Kekurangan.
-Memerlukan biaya besar.
-Memerlukan waktu yang panjang.
-Memikirkan segi keamanan.

11.Metode Penemuan atau Discovery.
a)Pengertian.
Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Dengan pengertian ;
*proses mental antara lain : mengamati, mencerna, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, dan lain-lain.
*Konsep, misalnya : segi tiga, panas, demonstrasi, dan sebagainya.
*Prinsip, antara lain : logam bila dipanaskan mengembang, dan lain-lain.
b).Keunggulan.
-Membantu untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan siswa.
-Membangkitkan gairah belajar.
-Siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan masing-masing.
-Menambah percaya diri siswa.
-Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru.
c).Kekurangan.
-Bagi yang sudah bisa dengan cara tradisional ada rasa kecewa.
-Mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif.

12.Metode proyek.
a)Pengertian.
Metode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
b).Kelebihan.
-Memperluas pemikiran siswa dalam menghadapi masalah hidup.
-Membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
-Sesuai dengan prinsip-prinsip didektik modern.
c).Kekurangan.
-Kurikulum belum menunjang metode ini.
-Pemilihan topik unit yang tepat dan sesuai.
-Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok-pokok unit yang dibahas.

Kesimpulan
Menurut saya metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika antara lain adalah ;
1).Metode ceramah.
2).Metode Tanya jawab.
3).Metode diskusi
4).Metode tugas belajar dan resitasi.
5).Metode kerja kelompok.
6).Metode latihan.
7).Metode penemuan.



















DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Srategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002.
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Jakarta, PT. Quantum Teaching, 2005.
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Renika Cipta, 2001.








































.





Nama : Muhammad Zaini


AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ILMU MATEMATIKA
Q.S An-Nisa : 11-12
ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þ’Îû öNà2ω»s9÷rr& ( ̍x.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üu‹sVRW{$# 4 bÎ*sù £`ä. [ä!$¡ÎS s-öqsù Èû÷ütGt^øO$# £`ßgn=sù $sVè=èO $tB x8ts? ( bÎ)ur ôMtR%x. Zoy‰Ïmºur $ygn=sù ß#óÁÏiZ9$# 4 Ïm÷ƒuqt/L{ur Èe@ä3Ï9 7‰Ïnºur $yJåk÷]ÏiB â¨ß‰¡9$# $£JÏB x8ts? bÎ) tb%x. ¼çms9 Ó$s!ur 4 bÎ*sù óO©9 `ä3tƒ ¼ã&©! Ó$s!ur ÿ¼çmrOÍ‘urur çn#uqt/r& ÏmÏiBTsù ß]è=›W9$# 4 bÎ*sù tb%x. ÿ¼ã&s! ×ouq÷zÎ) ÏmÏiBTsù â¨ß‰¡9$# 4 .`ÏB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ur ÓÅ»qム!$pkÍ5 ÷rr& AûøïyŠ 3 öNä.ät!$t/#uä öNä.ät!$oYö/r&ur Ÿw tbrâ‘ô‰s? öNßg•ƒr& Ü>tø%r& ö/ä3s9 $YèøÿtR 4 ZpŸÒƒÌsù šÆÏiB «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $¸JŠÎ=tã $VJŠÅ3ym ÇÊÊÈ * öNà6s9ur ß#óÁÏR $tB x8ts? öNà6ã_ºurø—r& bÎ) óO©9 `ä3tƒ £`ßg©9 Ó$s!ur 4 bÎ*sù tb$Ÿ2 Æßgs9 Ó$s!ur ãNà6n=sù ßìç/”9$# $£JÏB z`ò2ts? 4 .`ÏB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ur šúüϹqム!$ygÎ/ ÷rr& &úøïyŠ 4 Æßgs9ur ßìç/”9$# $£JÏB óOçFø.ts? bÎ) öN©9 `à6tƒ öNä3©9 Ó‰s9ur 4 bÎ*sù tb$Ÿ2 öNà6s9 Ó$s!ur £`ßgn=sù ß`ßJ›V9$# $£JÏB Läêò2ts? 4 .`ÏiB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ur šcqß¹qè? !$ygÎ/ ÷rr& &ûøïyŠ 3 bÎ)ur šc%x. ×@ã_u‘ ß^u‘qム»'s#»n=Ÿ2 Írr& ×or&tøB$# ÿ¼ã&s!ur îˆr& ÷rr& ×M÷zé& Èe@ä3Î=sù 7‰Ïnºur $yJßg÷YÏiB â¨ß‰¡9$# 4 bÎ*sù (#þqçR%Ÿ2 uŽsYò2r& `ÏB y7Ï9ºsŒ ôMßgsù âä!%Ÿ2uŽà° ’Îû Ï]è=›W9$# 4 .`ÏB ω÷èt/ 7p§‹Ï¹ur 4Ó»qム!$pkÍ5 ÷rr& AûøïyŠ uŽöxî 9h‘!$ŸÒãB 4 Zp§‹Ï¹ur z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur íOŠÎ=tæ ÒOŠÎ=ym ÇÊËÈ

Terjemah :
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka) untuk anak-anakmu. Yaitu ; bahagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia akan memperoleh separo harta.dan untuk dua orang ibu bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak. Jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapanya, maka ibunya mendapat sepertiga. Jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. Pembagian-pembagian tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau dan sesudah dibayar hutangnya. Tentang orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana. (Q.S. An-Nisa:11)
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (Q.S. An-Nisa:12).

Keterangan :
Ayat di atas menunjukkan hubungan dengan ilmu matematika, karena pada isinya dilibatkan proses hitung-menghitung mengenai pembagian harta warisan.
Dalam hukum waris, tidak pernah dapat dipisahkan dengan matematika dikarenakan proses tersebut sangatlah rumit dalam pembagiannya. Oleh karena itu, ilmu matematika bukan hanya berguna untuk urusan duniawi saja tetapi sangat berguna bagi kepentingan agama.












Created by Zaini

Senin, 21 Juli 2008

alternatif

sekarang banyak rakyat indonesia yang merasakan betapa susahnya hidup pada zaman seperti ini. krisis terjadi di berbagai bidang, mulaidari minyak bumi, listrik, dll. mungkin semua kenyataan itu harus kta pikirkan sama2 bagaimana untuk mengakhiri itu semua. mulai dari diri pribadi......